Menentukan pilihan, memilih jalan pertama yaitu iman, bukanlah satu langkah yang mudah dan gampang. Dituntut perjuangan dan pengorbanan karena penuh rintangan, ujian dan fitnah. Bukan hanya harta, keluarga, bahkan jiwa. Belum lagi, makar dan tipu daya dari berbagai arah. Semua itu merupakan ukuran sejauh mana ia dapat mempertahankan jalan yang di pilih. Itulah konsekuensi dari sebuah pilihan, iman.
Alinea Iman yang telah menjadi pilihannya kemudian berkembang, bukan hanya sekedar pengakuan atau ucapan lisan, tetapi di wujudkan dengan berbagai amalan shalih, penuh ketaatan dan kepasrahan, mengalir penuh hikmah dan keberkahan. Iman yang terus melaju, hingga manfaatnya dapat dirasakan oleh pribadi dan lingkungannya. Iman yang terus tumbuh subur dan bersinar menerangi setiap perilaku dan langkahnya. Surga menjelma disetuap detak nadinya,dan untaian doa yang ia panjatkan, yang mengajak, mendorongnya terus beramal shalih, berlomba dalam kebaikan, pasrah dan tunduk mengikuti perintah dan menghindari larangan-Nya. Namun sulit dibedakan antara orang yang sungguh-sungguh beriman dengan hanya orang yang hanya beriman di bibirnya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar