Berkunjung ke suatu tempat rasanya ada yang kurang kalau
belum mencicipi kuliner tradisional, iy nggak? Nah salah satunya kota Magelang,
Magelang merupakan salah satu daerah yang masih bertahan dengan kuliner
tradisionalnya seperti kota Yogyakarta. Beberapa kunjungan singkat di Magelang
membuat saya berkesempatan mencicipi sebagian dari banyak kuliner maknyus yang
tersebar di Kota sejuta bunga ini. Lupakan nasi goreng atau mie instant…
Percayalah bahwa Magelang punya banyak kuliner yang asyik untuk dicicipi
satu-persatu. dapatkan kumpulan DP BBM TERBARU, klik disini
Selain
meninggalkan bangunan-bangunan tua yang tersebar di tengah kota, Belanda
juga meninggalkan warisan kuliner yang bernama Sop Senerek. Kuah berkaldu daging sapi
ini sepintas rasa mirip dengan racikan sup iga sapi. Suwiran daging sapi dengan
guyuran kuah berbumbu cengkeh, pala dan merica memberikan rasa segar
seusai menyantapnya. Pelengkap berupa kacang merah sebagai penganti “snert” atau kacang polong
dalam bahasa Belanda semakin membuatnya terasa istimewa. Campuran irisan
wortel, kentang, daun bawang, seledri dan tomat memberi warna pada sop
sekaligus membuktikan bahwa Magelang kaya akan hasil bumi yang melimpah sejak
zaman dulu. Kuliner bergizi tinggi dengan harga mulai dari 10.000 rupiah ini
bisa ditemui di Jl. Ikhlas tepatnya di Pertokoan Rejo Mulyo C no 12.
Bersebelahan dengan gerbang masuk menuju jalan masuk Gunung Tidar membuat Warung Nasi Sop Senerek Pak Parto
tidak pernah sepi pelanggan. Kuliner ini banyak diburu oleh pelanggan yang
selesai berziarah atau trekking dari Gunung Tidar maupun pelanggan yang akan
sarapan dan makan siang.
Banyak rekomendasi kuliner khas Magelang yang mengarah ke Warung Mangut Beong yang terletak tak jauh dari Candi Borobudur. Kuah santan berwarna kuning kemerahan bersanding dengan ikan tawar merupakan ciri khas dari kuliner bernama mangut. Keterbatasan waktu saat singgah di Magelang tidak memungkinkan saya mencicipi hidangan Mangut Beong. Atas rujukan seorang teman akhirnya saya berkesempatan mencicipi racikan mangut yang tak kalah rasa dengan yang populer. Mangut Lele merupakan menu andalan Warung Purnama yang sudah buka sejak tahun 1965 di Dusun Tangkilan. Racikan kuah santan dilengkapi dengan sambal goreng yang terdiri dari potongan tahu, buncis, pete, cabe merah serta cabe hijau membuat rasa dari Mangut Lele ini maknyos… Sruput-sruput dua gelas es teh serasa kurang untuk meredam rasa pedas yang membakar lidah. Selain ikan lele, warung yang terletak di gang kecil tak jauh dari jembatan Sungai Pabelan ( jembatan perbatasan Magelang menuju Muntilan ) tersebut juga mempunyai racikan Mangut Ikan Bawal serta gorengan ikan tawar seperti wader. Entah rasa pedas yang luar biasa atau kombinasi rasa yang cocok di lidah, Mangut Lele dengan harga mulai dari 13.000 ini bikin nagih. Nggak percaya? Buktiin sendiri hehe… Warung ini buka mulai pukul 08.00 hingga 19.30 WiB. Nah ini hanya sedikit dari banyak kuliner yang tersebar di kota Magelang. Jadi tunggu apa lagi? Yuk kulineran ning Magelang!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar