Dulu ada seorang keluarga sederhana dan iya memiliki istri yang kerja sebagai salesiya setiap harinya iya berangkat kerja bersama rekan-rekannya, cuman hari minggu aja iya dirumah karena libur iya meenyepatkan waktunya buat anak-anaknya.
Dulu Kerja Sales Dan Akhirnya Dia Sukses
Jadi Penjual Sayuran
Dulu Kerja Sales Dan Akhirnya Dia Sukses Jadi Penjual Sayuran
Pagi itu adalah waktunya berkerja dan iya
pun berangkat sendirian karena rekannya sudah berangkat duluan, dan di
perjalanan iya bertemu dengan warga sekitar, lalu mereka bertanya kepadanya
“ mau pergi ke mana buk”
“ mau berangkat kerja buk”
“ sendirian aja buk, biasa barengan sama
teman-teman”
“ mereka sudah duluan buk berangkatnya,
karena saya tadi dari membereskan rumah dulu”
“ oh, motornya ke mana kok gak naik motor”
“ motor di bawa suami ke ladang buk”
“ yaudah buk saya berangkat dulu yah”
“iya hati-hati di jalan buk yah”
“ iya buk”
Lalu berangkatlah iya pergi berkerja,
walaupun begitu jauh perjalanan untuk sampai ke tempat kerja, akan tetapi iya
tetap semangat berkerja.
Dan iya pun tiba di tempat kerja,
langsung menggantikan pakaiannya untuk memulai berkerja, iya pun semangat
menjalankan pekerjaannya.
Jam istirahat pun tiba semua karyawan
istirahat, lalu iya dia panggil oleh bosnya untuk di berkan bonus uang, akan
tetapi tanpa di sadarinya ada rekannya yang mengikuti iya dari belakang.
“ permisi pak”
“iya silahkan masuk”
“ ada apa pak, bapak memanggil saya”
“ saya memanggil kamu karena saya ingin
memberikan bonus untuk kamu”
“ apa pak, yang benar pak”
“ iya benar, nih ini bonus untuk kamu”
“ terima kasih banyak yah pak”
“ sama-sama, maka rajin terus yah kamu
dalam berkerja”
“ baik pak, saya permisi dulu pak”
“ iya”
Lalu
iya pun kerluar dari ruangan bosnya, namun rekannya telah mendengar dan
menyaksikan bahwa iya telah dapat bonus, dan rekannya pun marah ini tidak adl
baginya, dan iya pun membuat rencana sesuatu.
Rekannya pun menceritakan kepada temannya
yang lain dan mereka pun kesal mendengar itu mereka pun berkompak melakukan
sesuatu.
Semua lantai di beri mereka pelican supaya
iya terjatuh dan barang-barangnya pun pecah, lalu rekannya pun beraksi
memanggil iya dan menyuruhnya mengangkat suatu barang.
“ dep, tolong ke sini dep”
“ iya ada apa”
“ tolong angkat barang ini dep, kakiku
lagi sakit tidak bisa mengangkat barang ini”
“ baiklah akan saya angkat, kamu
istirahat saja”
“ makasih yah dep”
“ sama-sama”
Lalu iya pun mengangkat barang bawaannya
dan iya melintasi lantai yang licin, iya pun terpeleset barangnya pun jatuh dan
pecah.
Iya sempat bingung harus bagaimana,
barang itu sangat mahal harganya dan iya tidak mampu bayar barangnya, bos pun
sudah melihat kejadain tersebut dan iya pun di panggil bosnya.
“ dep tolong ke ruangan saya”
“ iya bos”
“ kenapa barang bisa pecah dep, kamu
membawanya tidak hati-hati barang itu mahal harganya”
“ maafkan saya bos saya tidak sengaja”
“ maaf-maaf, emang kamu bisa menggantikan
barang itu denagn maaf, kamu pasti tidak bisa menggantikannya.
“ maaf bos”
“ sudah mulai serakarang kamu saya pecat,
dan ini uang pesangon kamu dulu, sekarang kamu keluar dari ruangan saya”
“ baik bos”
Lalu iya pun pergi dengan bersedi, samapi
rumah pun iya menangis dan menceritakkan kepada anak-anaknya hal; yang terjadi
pada dirinya.
Hari demi hari iya pun lewati, tetapi iya
belum memiliki pekerjaan, namun pagi itu iya melihat tukang sayur keliling
berjualan dan jualannya pun laris di borong ibuk-ibu.
Iya pun berpikir iya harus jualan sayur juga
seperti pedagang itu, sayur ynag dib el;i-belinya pun dari hasil perkebunan
dekat dengan kampungnya.
Iya pun mulai berjualan meski pun cuman
sedikit yang belinya tetapi iya tetap bersyukur, iya pun pulang ke rumah dengan
membawa hasil dagangannya tadi.
Tapi di perjalanan pulang iya melihat
seorang pengemis yang sedang meminta di jalan, lalu iya pu mengasih sedikit
rezekinya kepada pengemis itu, dan iya pun langsung pulang ke rumah.
Sampai di rumah iya pun beristirahat
karena kecapeaan keliling, dan iya pun makan bersama anak-anaknya, hari pun
sudah malam dan mereka pun tidur dan iya bermimpi bahwa sayurannya habis di
borong ibuk-ibuk.
Lalu iya pun terbangun dari mimpinya dan
ternyata hari pun sudah mulai pagi, iya pun bergegas jualan lagi.
Dan tanpa di sadarinya ternyata betul
mimpinya semalam baru setengah perjalan sayurannya pun sudah habis terjual. Lalu
iya pulang dan menceritakan kepada anak-anaknya dan mereka pun ikut senang dan
bersyukur dan akhirnya mereka pun hidup bahagia lagi.
Nah dari kisah di atas bisa kita ambil
contohnya kita harus sabar mejalankan suatu pekerjaan agar hasilnya bagus, dan
kita jangan pernah usil atas pencapaian orang lain, justu kita harus perbaiki
diri lagi gimana supaya diri ini seperti dia… pahamkan
. Demikian artikel yang kami sampaikan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar